Perencanaan dan Desain Rumah
Ketika merencanakan untuk membangun rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pahami kebutuhan Anda untuk merencanakan ruang-ruang yang sesuai dengan gaya hidup dan aktivitas sehari-hari Anda.
Setelah itu, Anda dapat mulai mendesain ruang-ruang tersebut dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pencahayaan alami, sirkulasi udara yang baik, dan tata letak yang efisien, serta pemilihan warna dan tekstur. Selanjutnya Anda juga bisa konsultasikan dengan arsitek atau desainer interior yang profesional untuk mengoptimalkan perencanaan pembangunan rumah Anda.
b. Contoh menghitung biaya bangun rumah tipe 90 (90 m2, 2 lantai)
Penyelesaian dan Finishing
Tahap ini adalah sentuhan akhir yang akan membuat rumah Anda tampak sempurna. Namun, perlu diingat bahwa penyelesaian dan finishing juga dapat berdampak pada anggaran proyek Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengontrol pengeluaran dan memilih material finishing yang berkualitas dengan bijak.
Biaya Desain Rumah
Desain rumah minimalis karya Hadivincent Architects, via Arsitag
Terkadang, owner kerap merasa tidak memerlukan biaya desain rumah dari profesional dengan alasan menghemat budget. Padahal, arsitek atau profesional lain bisa membantu Anda menghemat biaya pembangunan karena mereka memiliki pemahaman yang mumpuni mengenai proses desain dan bangun rumah. Anda pun bisa berkonsultasi dan arsitek akan menyesuaikan budget Anda sesuai dengan luas bangunan.
Di Indonesia sendiri, ada dua macam cara menentukan besaran biaya desain (design fee). Cara pertama adalah dihitung per meter persegi. Ini adalah cara yang lebih banyak digunakan. Cara kedua adalah dihitung berdasarkan persentase dari Rencana Anggaran Biaya (RAB) total bangunan.
Kisaran biaya desain untuk arsitek per meter persegi adalah sekitar 100 ribu hingga 3 juta rupiah per meternya. Perbedaan harga ini tergantung pada pengalaman dan skill dari masing-masing arsitek. Jadi, semakin berpengalaman, harganya juga akan semakin mahal.
Cara kedua adalah berdasarkan persentase biaya konstruksi. Persentase fee arsitek juga berbeda-beda, tergantung pada kategori bangunan yang dikerjakan. Keunggulan dari metode pembayaran persentase adalah pemilik proyek bisa langsung “terima jadi” dan langsung membayar di akhir saat biaya bangunan telah diketahui jumlahnya. Namun, metode ini memiliki kekurangan yaitu biaya bangun rumah bisa saja membesar di akhir karena tidak ada biaya yang fix di awal.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya desain rumah terbaru di sini.
b. Biaya Desain dan Konstruksi Lanskap (Taman dan/atau Kolam Renang)
Taman dan kolam renang, karya Wastu Cipta Parama, via Arsitag
Taman dan kolam renang di rumah impian membutuhkan sentuhan dari para ahli agar bisa mendapatkan konsep serta rancangan yang matang. Biaya yang dibutuhkan untuk pelayanan jasa konsultasi arsitek lanskap dibagi menjadi 4 metode perhitungan tarif pelayanan (fee design) yang sering digunakan dalam ruang lingkup jasa pelayanan konsultasi arsitek lanskap, yaitu:
l. Persentase: fee arsitek lanskap sekitar 7.5% - 10% dari jumlah rencana anggaran biaya (RAB);
2. Waktu: lamanya waktu pengerjaan dikalikan dengan harga satuan tarif/jam seorang arsitek lanskap. Besaran tarif per jam ditentukan oleh pengalaman arsitek tersebut;
3. Lumpsum fee: kesepakatan kedua belah pihak dengan mempertimbangkan waktu, luas proyek, biaya, serta tingkat kesulitan proyek;
4. Retainer fee: kesepakatan antara klien dan pihak arsitek untuk melakukan pekerjaan dalam jangka waktu tertentu.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya desainer lanskap di sini.
Selanjutnya, Anda perlu memperhitungkan biaya komponen dan elemen yang ingin digunakan pada taman atau kolam renang. Biaya ini tidaklah berpatokan kepada ukuran m2, melainkan pada elemen apa saja yang ingin ditambahkan.
Beberapa elemen yang mungkin ingin Anda tambahkan pada lanskap adalah rumput, bunga, pohon palem, pohon peneduh, tanaman perdu, tanaman rambat, kolam, kerikil, hingga gazebo.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya komponen lanskap di sini.
c. Biaya Pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing)
Dalam pembangunan rumah atau bangunan lainnya, pekerjaan MEP atau Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing sangat penting untuk diperhatikan.
Pekerjaan mekanikal adalah pekerjaan yang berhubungan dengan alat mesin besar, seperti lift dan eskalator untuk gedung besar, AC, serta pemasangan pompa air, dan instalasi penunjang lainnya.
Sedangkan, pekerjaan elektrikal merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi listrik. Pekerjaan elektrikal ini mencakup panel TM & Transformer, kabel daya tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, panel distribusi box, kabel daya listrik, tegangan rendah, lampu penerangan, saklar, stop kontak, kabel instalasi penerangan, dan sistem penangkal petir.
Adapun plumbing adalah pekerjaan instalasi pipa air bersih dan air kotor.
Pelajari lebih lanjut tentang biaya pekerjaan MEP terbaru di sini.
Kontrol Pengeluaran dengan Bijak
Agar anggaran Anda tetap terkendali saat melakukan penyelesaian dan finishing rumah, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
Bangun Rumah Anda Dengan Bahan Bangunan Berkualitas Tinggi
Setelah Anda mengetahui secara detail tentang biaya membangun rumah di tahun 2024, penting untuk mempertimbangkan bahan-bahan bangunan yang berkualitas tinggi. Aquaproof selama hampir empat puluh tahun telah menjadi pelopor cat pelapis anti bocor dan telah setia melindungi rumah-rumah keluarga Indonesia. Aquaproof terus berinovasi dan mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi untuk melindungi lantai, dinding, dan atap rumah Anda dari kebocoran.
Biaya Lain-lain (Bila Perlu)
Selain bangunan rumah yang cantik, tentu Anda juga menginginkan lingkungan yang baik untuk rumah Anda. Hal ini termasuk taman, kolam renang, dan dekorasi interior yang menarik. Nah, berikut adalah perhitungan biaya lain-lain yang bisa Anda pertimbangkan.
Perizinan dan Legalitas
Dalam proses pembangunan rumah, perizinan dan legalitas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Setiap negara memiliki aturan dan regulasi yang berbeda terkait dengan perizinan pembangunan rumah.
Di Indonesia, perizinan pembangunan rumah harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Beberapa perizinan yang umumnya dibutuhkan antara lain: